Namun hasrat berburu barang-barang handicraft baru bisa tersalurkan ketika kami menjelajah Altstadt (kota tua) Heidelberg. Di antara deretan toko-toko branded dan cafe-cafe cantik, terselip toko Wolle Rodel, satu-satunya toko handicraft di Altstadt (dan tampaknya satu-satunya toko khusus handicraft di Heidelberg). Rasanya seperti menemukan harta karun di antara tumpukan jerami. Saya menyempatkan diri membeli buku handicraft yang menggabungkan antara hakken dan kristik. Dan di hari kedua, karena lagi-lagi kami melewati toko itu, saya tergoda untuk sekali lagi masuk dan membeli buku amigurumi.
Toko Wolle Rodel di Altstadt Heidelberg |
Dari sekian banyak buku amigurumi yang ada di toko, saya memilih membeli buku amigurumi bebek mandi, alias rubber duck. Rubber duck sangat populer di Jerman, hampir di semua toko souvenir memiliki bebek karet berwarna kuning. Tapi ketika saya mencoba mencari tahu kenapa si bebek kuning ini sangat populer, saya tidak menemukan alasan yang jelas. Satu-satunya hal menarik yang saya temukan di Wikipedia adalah event Entencup alias balapan bebek karet yang diselenggarakan di Nuremberg setiap musim panas.
Pada akhirnya, setelah selesai mengkonversi pola pada buku amigurumi tersebut, saya mencoba membuat bebek-bebek rajutan yang lucu-lucu. Bebek pertama yang saya buat adalah rubber duck standar. Setelah semua bagian rajutan digabungkan, hasilnya bukan rubber duck ala Jerman, melainkan bebek sawah berwarna kuning yang lucu.
Bebek Sawah dari Jerman |
Bebek Baywatch |
Nah, masih banyak bebek-bebek lain yang menunggu untuk dirajut. Welcome to Indonesia, German (crocheted) rubber duck!
Bebek-Bebek Rajut dan Buku Amigurumi-nya |
No comments:
Post a Comment